Fenomena Alay dan Cabe-cabean

Mengikuti perkembangan media akhir-akhir ini selalu bermunculan istilah baru yang menjadi pertanyaan dalam benak kita masing-masing, belum selesai fenomena Alay lalu muncul lagi istilah "Cabe-cabean". Lalu apa itu Alay dan apa itu cabe-cabean?


Pada awalnya Istilah ini tidak diketahui makna sebenarnya atau secara bahasa dan istilah tidak ada di kamus besar bahasa Indonesia, karena ini hanya istilah sendiri yang dibuat dalam pergaulan anak muda di Indonesia terlebih Jakarta. 

Beberapa versi tentang pengertian istilah-istilah diatas tadi pun bermunculan berikut adalah penjelasannya.

1. Alay yang merupakan kata halus pengganti dari Jablay

Ya, benar sekali, pada awalnya Alay digunakan mengacu kepada anak-anak perempuan dibawah umur yang mulai berdandan seperti layaknya orang dewasa dengan pergaulan bebas, dan pada saat itu istilah yang terkenal yaitu adalah jablay, karena dirasa terlalu kontras kata-katanya, maka di perhalus menjadi alay.

2. Alay yang berarti Anak Layangan

Alay juga diartikan sebagai kependekan dari anak layangan, istilah ini mengacu kepada anak-anak muda bahkan anak-anak dibawah umur yang berdandan dengan rambut yang diberi warna namun tidak enak dilihat.

3. Alay yang mengacu pada Penonton Musik Pagi

Istilah Alay juga disematkan pada penonton acara musik pagi, yang dipermasalahkan adalah tingkah laku dan dandanan mereka, mereka berdandan dengan menor, ada juga yang memakai kawat gigi padahal bukan untuk pengobatan gigi, celana yang sempit, dan sebagainya.

4. Alay menulis dengan kombinasi huruf dan angka

Menulis dengan huruf besar, huruf kecil lalu digabungkan dengan angka dalam sebuah kata merupakan keahlian bagi mereka yang di sebut alay. perlu keahlian husus untuk dapat membacanya.

5. Foto narsis diri sendiri (Selfie) dan bawa-bawa Kamera DSLR

Belakangan istilah Alay melebar ke semua kalangan, hingga menyentuh bagi mereka yang senang memasang foto profil sendiri dengan selfie, kamera dari atas, dengan ekspresi yang aneh. namun dewasa ini sellfie telah menjadi tren dan ciri-ciri yang satu ini sepertinya akan di revisi dari ciri-ciri alay. Kemudian selalu membawa kamera DSLR padahal dia bukan fotografer professional, mengcapture makanan, pemandangan, dan kegiatan mereka. untuk ciri-ciri yang satu ini memang terlihat lebih positif dari yang lain, namun tetap saja mendapat cap alay karena meresahkan juga.


           Lalu apa bedanya dengan Cabe-cabean? entah berasal dari mana dan siapa yang memulai istilah ini, tapi yang penting istilah ini merupakan sindiran bagi anak perempuan yang belum cukup umur yang berkeliaran dengan dan-danan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan umurnya. apa sajakah ciri-cirinya dan dimana sajakah tempat berkumpulnya cabe-cabean ini?

1.Berkeliaran di malam hari 

Cabe-cabean biasanya di tujukan untuk anak perempuan belum cukup umur yang berkeliaran di malam hari. karena tidak cocok dengan umurnya yang belum dewasa dengan berkeliatna di malam hari baik ke tempat cafe-cafe maupun tempat tongkrongan para remaja dewasa ini yang tersebar dimana-mana.

2.Ada di Tempat balap liar

Jalan tol yang belum selesai pembangunannya, jalanan lurus dan sepi tiap malam, acapkali menjadi tempat balap liar bagi para remaja dan mereka menyiapkan taruhannya setiap balapan, selain uang dan reputasi perkumpualn motor, cabe-cabean inilah taruhannya.

3.Wajah pernuh bedak.

Cabe-cabean pada umumnya tidak pernah ketinggalan dari berdan-dan, namun dengan biaya yang minim mereka berdan-dan seadanya dan bahkan berlebihan seperti wajah yang kontras dengan leher, jika bertemu dengan cabe-cabean cobalah sesekali tampar wajahnya, maka akan terlihat ngebul sekali.

4.Memiliki banyak kakak (bukan saudara kandung)

Banyak sekali cabe-cabean yang kerap kali menjadi ade-adean dari lelaki lajang yang lebih tua darinya, karena umumnya cabe-cabean ini umurnya masih di bawah umur, maa para pria lajang usia lulus sma hingga kuliahan dan pengangguran menjadi kakak mereka, karena jika pacaran umur mereka terpaut jauh dan terkesan pedofil, maka sekedar adik kakak saja.

Masih banyak ciri-ciri lain dari Alay, dan Cabe-cabean tergantung anda sendiri yang memiliki penilaian terhadap mereka. pada dasarnya kedua istilah tersebut memilki tujuan agar yang bersangkutan tidak melakukan ciri-ciri Alay dan cabe-cabean tersebut, karena merupakan hal yang negatif bagi kehidupan sosial masyarakat. dan sebenarnya ini hanya proses pencarian jati diri karena usia alay dan cabe-cabean yang masih rentan dan masih labil, lalu mereka ikut-ikutan teman-temannya apa yang di sebut gaul dan yang sedang tren dewasa ini. Jadi jika umur kita sudah dewasa harusnya sudah terbebas dari ciri-ciri alay dan cabe-cabean diatas, namun jika ciri-ciri diatas ada pada kita, maka introspeksi dirilah.












0 komentar:

Posting Komentar

ATDS Creativemedia © | ATDS Articles